Klaten, CINEWS.ID – Puluhan warga di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten diduga keracunan makanan pada Senin 14 April 2025, peristiwa keracunan masal itu diduga usai menyantap hidangan di acara halalbihalal yang digelar dalam konsep pertunjukan wayangan pada Sabtu 12 April 2025..
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Syahruna mengungkapkan, dalam acara pertunjukan wayang kulit yang digelar di RT 013, RW 004 Dukuh Bendungan Desa Karangturi, Gantiwarno itu, warga disuguhkan berbagai macam hidangan.
“Warga mulai merasakan mual dan pusing Minggu, 13 April2025. Namun baru beberapa warga saja. Kemudian pada Senin malam, 14 April 2025, ternyata semakin banyak warga yang merasakan mual dan pusing,” kata Syahruna di Klaten, Selasa (15/4/2025).
Awalnya jumlah korban keracunan mencapai 50 orang. Dari jumlah tersebut, 20 orang di antaranya harus dilakukan pemeriksaan dan perawatan medis di puskesmas dan beberapa rumah sakit. Hingga Senin malam, 14 April 2025 pukul 22.00 WIB, jumlah korban keracunan bertambah.
“Sampai tadi malam jumlah total korban yang diperiksa sebanyak 94 orang. Dari mereka yang dirujuk dan harus dirawat inap di RS sebanyak 27 warga. Kemudian satu warga meninggal dunia, berusia 50 tahun warga Dukuh Wagean. Yang bersangkutan memiliki riwayat sesak napas,” ungkapnya.
Polres Klaten meminta keterangan dua saksi penyelenggara hajatan.
“Saat ini masih kita dalami (penyebab), dari pemilik hajatan ada dua orang saksi yang kita mintai keterangan,” jelas Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa dikutip, Selasa (14/4/2025).
Menurut Taufik, setelah mendapat informasi beberapa warga yang sakit, pihak kepolisian ke lokasi untuk melakukan pengecekan bersama stakeholder terkait.
“Kita datang mengecek dan melakukan penanganan bersama stakeholder terkait, dinkes, puskesmas dan tenaga kesehatan yang lain. Yang kondisinya tidak memungkinkan dirujuk ke RS,” terang Taufik.
“Ini data masih kami terima, dipantau perkembangannya. Karena ini diindikasikan konsumsi makanan pada saat hajatan malam Minggu kami cek ke lokasi,” lanjut Taufik.