MALANG, cinews.id – Alat peraga kampanye (APK) milik pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Malang nomor urut 1, M Sanusi-Lathifah Shohib, di duga dirusak. APK yang rusak tersebut berada di wilayah Kecamatan Pakisaji, dan Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Tim hukum paslon Sanusi-Lathifah (Salaf) berencana melaporkan temuan tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Malang dalam waktu dekat ini. Laporan ini diharapkan menjadi bahan masukan untuk Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) agar segera mengambil tindakan.
“Kami sudah rangkum data dan rupanya ini terjadi massif di banyak kecamatan. Kami mengecam keras tindakan bar-bar ini dan yakin betul bahwa ada otak intelektual dibaliknya,” kata Koordinator Tim Hukum Paslon Salaf, Riza Hidayat Ahad (13/10/2024).
Menurut Riza, pihaknya menemukan adanya upaya terstruktur yang dilakukan untuk memprovokasi tim kampanye Salaf dengan merusak APK secara massif. Temuan itu terjadi di wilayah yang akan dilalui sebagai jalur kampanye paslon Sanusi-Lathifah dalam agenda lapangan.
Riza mengatakan, aksi perusakan APK terbaru ditemukan pada Jumat malam, 11 Oktober 2024 sekitar pukul 23.00 WIB di dua titik terpisah. Yakni di Desa Jatirejo, Kecamatan Pakisaji, dan juga di sepanjang Jalan Raya Slorok hingga Peniwen, Kecamatan Kromengan.
”Menurut keterangan saksi kami, pelaku ditengarai menggunakan motor dan berboncengan. Kami harap ada tindakan terukur oleh aparat terhadap pelaku yang merusak kedamaian Pilkada Kabupaten Malang itu,”tandas Riza.
Sementara itu, Koordinator Liason Officer Paslon Salaf, Zulham Akhmad Mubarrok menambahkan bahwa kejadian ini sudah berlangsung selama dua pekan terakhir. Namun demi pertimbangan kondusifitas, tim paslon Salaf memutuskan untuk melakukan pendalaman terlebih dahulu.
Zulham menjelaskan, timnya masih mengkaji potensi bahwa rusaknya APK itu karena faktor alam. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, jenis sobekan yang lurus dan modus perusakan yang selalu terjadi pada malam hari jelang kedatangan paslon untuk berkampanye membuat tim memutuskan bertindak.
“Apa dikira kami juga tidak punya relawan dan tim yang ada di desa-desa sehingga oknum-oknum itu berani merusak APK Salaf? Jika kejadian ini terus berlanjut dan tidak kunjung berhenti kami bisa saja memerintahkan untuk menindak langsung pelaku jika warga menemukan kejadian serupa,” ujar Zulham.
Eksplorasi konten lain dari Cinews.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.