Polri dan Kemendikdasmen Sepakat Bekerjasama Menyelesaikan Permasalahan Pendisiplinan di Sekolah

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Selasa (12/11/2024).

JAKARTA, Cinews.id – Usai mengelar pertemuan dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti di Mabes Polri hari ini, Selasa (12/11/2024). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bakal mengedepankan mediasi dan keadilan restoratif terkait permasalahan pendisiplinan di sekolah yang berujung hukum.

“Oleh karena itu, di dalamnya tentunya ada interaksi antara murid, guru, orang tua yang tentunya harus kita jaga dengan memberikan ruang yang lebih besar manakala terjadi permasalahan-permasalahan untuk bisa dilakukan hal-hal yang bersifat restoratif atau mediasi,” ujar Sigit kepada wartawan, Selasa (12/11/2024).

Dalam pertemuan itu, turut dibahas mengenai ancaman-ancaman terhadap generasi muda seperti narkoba, judi online dan tawuran.

Hasilnya, Polri dan Kemendikdasmen sepakat untuk bekerjasama guna menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Kita bersama-sama sepakat untuk melakukan kerjasama sehingga generasi muda kita betul-betul bisa kita persiapkan dengan baik dan beliau memberikan peran dan kerjasama terhadap Polri untuk bisa ikut di dalam pembinaan terkait dengan masalah-masalah yang berdampak terhadap Kamtibmas,” sebutnya.

Pendidikan di Papua juga menjadi fokus utama. Dalam mendukung dunia pendidikan, Kapolri mengatakan bahwa Polri memiliki program di Papua yaitu Polisi Pi Ajar. Dengan pertemuan ini sambungnya, tentu dapat meningkatkan kemampuan bagi para anggota (Bhabinkamtibmas) dalam program polisi mengajar tersebut.

“Beliau (Mendikdasmen) juga memberikan ruang untuk skill kita bisa ditingkatkan. Sehingga kemudian program kita untuk Papua, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan juga tentunya kejahteraan masyarakat Papua melalui program-program pemerintah bisa berjalan dengan baik,” pungkas Kapolri.

Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menegaskan kesepahaman dengan Polri untuk menciptakan suasana pendidikan di lingkungan pendidikan yang aman, nyaman dan ramah.

Menurutnya, masalah kekerasan di lembaga pendidikan yang masih kerap terjadi bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

“Kami memiliki kesepahaman dengan Bapak Kapolri terkait dengan bagaimana berbagai persoalan kekerasan yang masih saja terjadi di lembaga pendidikan itu dapat diselesaikan dengan pendekatan kekeluargaan, pendekatan musyawarah atau bahasa hukumnya restoratif justice,” papar Abdul.

Selain itu untuk masalah kedisiplinan murid, Polri dan Kementerian Dikdasmen memiliki gagasan untuk melaksanakan program Pramuka Bhayangkara. Tujuannya untuk meningkatkan kedisiplinan para murid.

“Karena kepanduan pramuka dan juga kepanduan yang lainnya ini juga kita perlukan untuk membentuk jiwa Bhayangkara dan juga sikap-sikap di kalangan para pelajar ini dengan kedisiplinan dan berbagai hal yang positif untuk masa depan mereka,” kata Abdul.


Eksplorasi konten lain dari Cinews.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *