Gedung Kementerian ATR/BPN Terbakar, Puslabfor Polri Sebut Banyak Kertas-kertas Lembaran Terbakar

Kepala Pusat Laboratorium Forensik (Kapuslabfor) Polri Brigjen Sudjarwoko saat memberikan keterangan pers pada awak media terkait kebakaran di gedung Kementerian ATR/BPN, di Jakarta, Ahad (9/2/2025).

Jakarta, CINEWS.ID – Kebakaran terjadi di Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2025) malam. Kebakaran diketahui bermula pada pukul 23.09 WIB.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta, Satriadi Gunawan mengatakan, petugas mulai melakukan operasi pemadaman pada pukul 23.18 WIB. Sebanyak 20 unit mobil pemadam dan 80 petugas dikerahkan.

“Titik api sudah ditemukan dan sudah padam,” kata dia dalam keterangan kepada wartawan, Ahad (9/2/2025).

Kemudian, api berhasil dilokalisir sekitar pukul 23.45 WIB. Kemudian dilanjutkan proses pendinginan dan mengeluarkan asap dari gedung.

Tim Pusat Labolatorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di salah satu ruangan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Badan Pertanahan Nasional (BPN), Jakarta. Sejumlah barang bukti dibawa untuk mendalami penyebab kebakaran di ruangan tersebut.

Kapuslabfor Mabes Polri Brigjen Sudjarwoko mengatakan barang bukti yang dibawa penyidik berupa abu arang material yang terbakar, kawat kabel, hingga stop kontak. Barang bukti itu akan didalami.

“Barang bukti ini nantinya akan diperiksa secara scientific investigastion di Laboratorium Forensik,” ujar Sudjarwoko, Jakarta, Ahad (9/2/2025).

Dalam olah TKP ini, tim Puslabfor Mabes Polri dibantu penyidik Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan. Giat ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kebakaran yang melanda bangunan Kementerian ATR itu.

Penyidik dan Puslabfor juga akan memeriksa rekaman CCTV dan pernyataan saksi mata yang mekihat awal mula kabakaran. Peristiwa ini menghanguskan setidaknya 25 persen dari ruangan biro humas Kementerian ATR.

Dari seluruh ruangan hanya sekitar 20-25 persen (yang terbakar).

“Karena ini ruangan humas, banyak kertas-kertas lembaran yang terbakar,” pungkasnya.