SIKKA, cinews.id – Proyek Strategis Pembangunan Nasional (PSN) Bendungan Napun Gete yang terletak di Desa Ilin Medo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT, tidak membawa manfaat lantaran kehadiran Bendungan itu tidak mampu menghalau krisis air bersih, khususnya untuk kebutuhan minum, bagi warga di sekitarnya.
Guna mendapatkan air minum yang layak, warga harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer ke sumber mata air melewati jalan berbatu dan terjal.
Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kabupaten Sikka, NTT, sebelumnya diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Selasa, 23 Februari 2021. Bendungan tersebut mempunyai kapasitas tampung 11,22 juta meter kubik air dengan luas genangan 99,78 hektare.
Bendungan ini memiliki manfaat untuk penyediaan air irigasi seluas 300 hektare, penyediaan air baku 0,2 meter kubik per detik, dan potensi penyediaan listrik tenaga air sebesar 0,1 megawatt, serta pengendalian banjir daerah hilir dan potensi untuk kebutuhan pengembangan sektor pariwisata. Biaya dari pembangunan Bendungan Napun Gete sebesar Rp880 miliar dengan masa pelaksanaan pada 2016-2020.
Meski demikian, kehadiran Bendungan Napun Gete membuat ratusan warga di Dusun Denak, Desa Tua Bao, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, tetap kesulitan air bersih untuk minum. Warga harus berjalan kaki sejauh 3 kilometer ke kali Nuba yang berada di sebelah kampung Denak untuk mendapatkan air minum.
Setiap pagi dan sore, warga harus berjalan kaki melewati jalan setapak, terjal dan curam untuk mengambil air minum. Air dari Kali Nuba, merupakan harapan satu-satunya warga setempat untuk mandi, mencuci, dan dibawa pulang untuk kebutuhan sehari-hari. Warga mengaku keberadaan bendungan Napun Gete belum bisa menjawab kebutuhan masyarakat terkait air minum bersih di wilayah itu.
Pasalnya, kesulitan air minum bersih masih dirasakan warga di Dusun Denak, Desa Tua Bao, Kecamatan Waiblama yang berdekatan dengan lokasi bendungan Napun Gete.
“Warga yang punya uang bisa membeli air tangki dengan harga Rp500 ribu per tangki ukuran 5 ribu liter. Sedangkan bagi warga yang tidak punya uang, harus menempuh perjalanan jauh ke Kali Nuba untuk mengambil air minum bersih,” ucap warga Dusun Denak, Yuliana Lodan, Selasa (8/10/2024).
Karena kondisi jalan yang terjal dan curam, warga hanya mampu membawa air sebanyak 10 hingga 20 liter air ke rumah untuk kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, tidak ada bak penampungan air di Dusun Denak sehingga warga hanya berharap bantuan dari pemerintah untuk membangun bak penampungan agar warga bisa membeli air dan ditampung untuk kebutuhan sehari-hari.
Eksplorasi konten lain dari Cinews.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.