LUWU UTARA, cinews.id – Masyarakat kecewa terhadap pelayanan Puskesmas Tana Lili yang berada di Kabupaten Luwu Utara, kekecewaan itu lantaran Puskemas Tana Lili menolak mengantar pasien korban Lakalantas menggunakan mobil ambulance untuk menjalani perawatan ke rumah sakit yang lebih layak. Penolakan itu diduga dengan alasan prosedural.
Pasien pun kemudian terpaksa dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pribadi milik masyarakat yang merupakan kerabat korban Lakalantas, pada Jumat (7/6/2024).
Untuk diketahui, kondisi korban lakalantas bernama Jopang yang merupakan warga di Desa Munte, Kecamatan Tana Lili, Kabupaten Luwu Utara, mengalami luka terbuka akibat kecelakaan tunggal, Darah mengucur terus di bagian telinga dan lututnya.
Menurut keterangan salah satu keluarga Jopang, pada awalnya Jopang diantar oleh keluarganya ke Puskesmas Tana Lili sebab, Jopang mengalami luka terbuka di lutut dan di kepala yang begitu serius.
“Saya dan keluarga membawa jopang ke puskesmas Tanah Lili, karena ia luka banyak mengeluarkan darah, setibanya kami di puskesmas seorang petugas jaga menerima kami, dan kemudian melakukan impus dan hanya membiarkan Jopang tergeltak di tempat tidur dengan darah yang bercucuran,” katanya kepada media di kutip, Sabtu (8/6/2024).
“Menjelang beberapa lama kami khawatir karena para perawat tidak ada yang mau melakukan perawatan intensif Agar dara dari sepupu saya jopang berhenti keluar disitulah kami panik dan khawatir,akhirya kami ambil inisiatif meminta rujukan ke perawat membawa sepupu saya ke RSUD Andi Jemma yang ada di Masamba menggunaka ambulance namun petugas jaga menolak memberikan ambulance,” tambahnya.
Dari informasi yang diterima cinews.id, bukan hanya bobroknya pelayanan yang dikeluhkan masyarakat di puskesmas Tana Lili. Akan tetapi juga sempat terjadi hal yang kurang elok, dimana sempat terjadi perdebatan cekcok mulut antara keluarga pasien dengan pihak Puskesmas, Mereka berdebat dengan sengit terkait pasien mesti dirawat di sebuah rumah sakit yang lebih layak.
“kata perawat ke saya, tidak bisa sebab kalau pakai ambulance, harus melewati beberapa proses seperti menunggu konfirmasi dari pihak RSUD Andi Jemma Masamba, karena katanya perawat sudah menelepon ke RSUD Andi Jemma, kata perwat begitu ke saya,”kata keluarga Pasien.
“Bahkan kami sempat bertengkar dengan mereka yang berbicara terkait prosedur yang membuat saya dan keluarga emosi, sementara kondisi Jopang keluarga saya sudah memprihatinkan, karena itu keluarga memutuskan membawa jopang dengan mobil pribadi,” imbuhnya lagi.
Saat di konfirmasi awak media, Kepala Puskesmas Tana Lili ngaku tidak tahu persoalan tersebut.
“Saya tidak tau itu kalau ada masalah seperti itu di puskesmas, nanti coba saya konfirmasi ke perawat yang piket ini malam terkait insiden ini,”pungkasnya.
Eksplorasi konten lain dari Cinews.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.