JAKARTA, cinews.id – Nama Silfester Matutina belakangan ini jadi sorotan publik usai cuplikan videonya dalam sebuah acara stasiun televisi swasta bersama Rocky Gerung viral di media sosial. Diketahui dari cuplikan video yang beredar, Silfester menghadiri suatu acara di salah satu stasiun televisi dan terlibat adu mulut dengan Rocky Gerung itu pun viral sejak Rabu (4/8/2024) dini hari
Perlu di ketahui, Silfester Matutina yang dikenal sebagai relawan Jokowi tersebut dalam video yang viral terlihat gencar mencecar Rocky Gerung.
Bahkan dalam video tersebut terlihat bagaimana Silfester terpancing emosi hingga mengeluarkan kalimat kasar.
Asal mula kejadian adu mulutnya dimulai ketika Rocky Gerung sendang menjelaskan bahwa Jokowi sebagai Presiden sudah melanggar berbagai pasal. Sementara itu, Silfester meminta bukti dari pernyataan Rocky.
Rocky kemudian menjelaskannya dengan teoritis sebagaimana gaya berbicaranya sebagai filsuf kenamaan Indonesia. Tanpa diduga jawaban Rocky dinilai bertele-tele oleh Silfester karena ia meminta Rocky untuk langsung memberikan inti buktinya.
Kemudian situasi semakin panas setelah Rocky Gerung menyebut kata kasar karena Silfester tidak ingin mendengarkan penjelasannya. Kata tersebut lalu memancing Silfester mengatakan kalimat yang tak kalah kasar dan situasi di studio semakin memanas.
Profile Silfester Matutina
Silfester Matutina merupakan salah satu orang yang berada di belakang Jokowi. Ia juga dikenal sebagai Ketua Umum (Ketum) Solidaritas Merah Putih (Solmet) yang merupakan relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Silfester Matutina diketahui lahir pada tanggal 19 Juni 1971 di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) beragama Kristen. Pria berusia 54 tahun itu juga pernah menjadi bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Sosoknya juga sempat jadi sorotan baru-baru ini setelah memberikan pembelaan kepada Kaesang dan Erina Gudono terkait penggunaan pesawat jet pribadi ketika pergi ke Amerika Serikat.
Menurutnya wajar untuk Kaesang dan Erina Gudono sebagai pengusaha untuk bisa menggunakan pesawat jet pribadi. Dia juga menyebutkan bahwa saat ini masyarakat Indonesia juga banyak yang menggunakan jet pribadi ketika berpergian.
Silfester Matutina juga dikenal aktif sebagai pembicara dan kerap hadir dalam berbagai forum diskusi di antara kalangan masyarakat. Ia bahkan sering kali hadir dalam acara yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan isu-isu strategis nasional.
Selain itu, dia juga dikenal aktif pada kritik yang diberikan oleh oposisi dan melalui sejumlah kesempatan pernah menjadi pembicara untuk diskusi-diskusi publik yang mengangkat tema kebijakan dan arah pembangunan Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi.
Melalui keaktifannya tersebut sehingga Silfester juga termasuk sebagai Ketua Umum Kelompok Relawan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) Solidaritas Merah Putih dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum dalam struktur TKN Prabowo – Gibran.
Pernah di Pidana
Silfester Matutina pernah dikenai hukuman pidana usai menyampaikan fitnah kepada Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla. Fitnah tersebut ia sampaikan saat menyampaikan orasi, di depan Gedung Baharkam Mabes Polri, pada 15 Mei 2017.
Melalui orasi tersbeut Silfester menuduh bahwa Jusuf Kalla melakukan korupsi dan nepotisme, sehingga membuat masyarakat menjadi miskin. Ia menuduh bahwa Jusuf “hanya perkaya keluarganya saja.”
Akibat ucapannya itu, sejumlah pengusaha yang terhimpun dalam Kamar Dagang Industri (Kadin) Sulawesi Selatan, melaporkan penghinaan Silfester ke Polda Metro Jaya.
Perkara tersebut berlanjut ke pengadilan, Majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan akhirnya memutuskan bahwa Silfester bersalah. Ia terbukti memfitnah Jusuf Kalla dan dikenakan pidana penjara selama satu tahun.
Hukuman itu lebih ringan dari pada tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), yang menuntutnya 1 tahun 6 bulan penjara. Namun, hukuman Silfester bertambah di tingkat kasasi.
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memutuskan bahwa Silfester dijatuhkan pidana penjara selama 1 tahun 6 bulan dan membayar biaya perkara senilai Rp2.500.
Latar Belakang Pendidikan
Dari informasi yang di dapat cinews.id Jumat (6/9/2024), Antara Rocky Gerung dan Silfester Matutina ternyata memiliki latar belakang pendidikan yang sangat berbeda.
Rocky Gerung
Diketahui, Rocky Gerung merupakan kelahiran 20 Januari 1959, adalah lulusan Jurusan Ilmu Filsafat Universitas Indonesia (UI). Rocky Gerung sebenarnya pertama kali masuk ke jurusan Ilmu Hubungan Internasional
Jurusan tersebut tergabung di dalam Fakultas Ilmu-ilmu Sosial. Namun, dirinya tak menyelesaikan kuliah pada jurusan tersebut.
Hingga akhirnya dirinya melanjutkan kuliah di Jurusan Ilmu Filsafat dan lulus sebagai Sarjana Sastra. Kini Rocky Gerung dikenal sebagai seorang filsuf dan akademisi.
Dirinya bahkan sudah dikenal sebagai pakar di bidang filsuf dan akademisi di Indonesia.
Meskipun dirinya seorang sarjana Ilmu Filsafat, Rocky Gerung kerap bersikap kritis ke politik dalam negeri, Bahkan tak jarang Rocky Gerung melontarkan pernyataan penuh dengan kontroversi. Karena hal itu Rocky Gerung kini kerap menjadi pembicara di sejumlah acara termasuk di TV.
Silfester Matutina
Berbanding terbalik dari Rocky Gerung, ternyata latar belakang pendidikan Silfester Matutina berada di level berbeda.
Diketahui Silfester Matutina tercatat sempat menjadi mahasiswa di Universitas Wiraswasta Indonesia (UWI). Di kampus tersebut Silfester Matutina mengambil program studi S1 Ilmu Hukum.
Seperti diketahui Silfester Matutina masuk di kampus UWI pada 2016 silan dan lulus pada 2020. Dirinya kini mendapatkan gelar sebagai Sarjana Hukum pada tahun 2020.
Kampus Universitas Wiraswasta Indonesia
Dalam unggahan akun X @BajerDhuafa, ternyata kampus tempat Sifaster Matutina ini berkuliah hanya seperti sebuah ruko berlantai 3.
Berdasarkan informasi dari akun Instagram universitas tersebut, ternyata ditemukan banyak keluhan tentang tindak penipuan yang terjadi. Seakan belum cukup, kampus ini diketahui juga telah dicabut izinnya oleh Dikti.
Hal ini bukannya tanpa alasan. Universitas Wiraswasta Indonesia atau UWI mendapatkan sanksi administratif berat berupa pencabutan izin pendirian perguruan tinggi karena telah melakukan pelanggaran pada tahun 2022-2023.
Namun tidak dijelaskan lebih lanjut tentang pelanggaran apa yang telah dilanggar oleh universitas ini.
Eksplorasi konten lain dari Cinews.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.