Argentina Keluar Dari WHO Karena Dinilai Jadi Alat Eksekusi Eksperimen Kontrol Sosial

Buenos Aires, CINEWS.ID – Melalui unggahan di media sosial serta pernyataan resmi pemerintah pada Rabu, 5 Februari 2025, Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan bahwa negaranya akan keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mengikuti langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Melansir Al-Jazeera pada Kamis (6/2025), Milei menuduh WHO sebagai “alat eksekusi eksperimen kontrol sosial terbesar dalam sejarah”, Dia juga mengkritik kebijakan badan tersebut selama pandemi Covid-19, terutama terkait karantina dan pembatasan sosial, yang menurutnya menyebabkan “salah satu bencana ekonomi terbesar dalam sejarah dunia.”

Pemerintah Argentina menuduh WHO bertanggung jawab atas berbagai kebijakan yang memperburuk krisis ekonomi di negaranya.

“Di negara kami, WHO mendukung pemerintah yang menutup sekolah, menyebabkan ratusan ribu pekerja kehilangan pendapatan, memaksa bisnis gulung tikar, dan tetap saja gagal mencegah kematian 130.000 orang,” demikian bunyi pernyataan resmi pemerintah Milei.

Selain itu, pemerintah Argentina menuduh WHO melanggar Rome Statute 1998 yang mendefinisikan yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas kejahatan internasional, termasuk genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

“Hari ini bukti menunjukkan bahwa resep WHO tidak bekerja karena didasarkan pada kepentingan politik, bukan sains,” tulis pernyataan pemerintah.

Langkah ini semakin memperdalam hubungan antara pemerintahan Milei dan Trump, yang sebelumnya telah menarik AS keluar dari WHO pada 20 Januari 2025. Argentina adalah negara kedua setelah AS yang resmi keluar dari badan kesehatan global tersebut. Hal ini memperlihatkan tren baru di antara pemerintahan sayap kanan yang menolak regulasi internasional.

Keputusan ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk organisasi kesehatan dan pakar medis yang memperingatkan bahwa penarikan diri dari WHO dapat membahayakan sistem kesehatan publik Argentina. Namun, Milei tetap teguh pada pendiriannya dan menutup pernyataannya dengan slogan kampanyenya: “Hidup kebebasan, Damn It (Sialan)”