SEMARANG, cinews.id- Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdhani menangis sambil menahan emosi dan amarah di depan tumpukan ribuan kardus barang kiriman milik Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masih tertahan di gudang penampungan barang saat sidak di Semarang, Rabu (5/6/2024).
Benny mengaku kaget dan sedih melihat ribuan kardus barang milik PMI masih tertahan. Menurutnya hal ini menandakan tidak ada pergerakan signifikan keluarnya barang-barang PMI dari gudang-gudang penampungan pasca revisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
Dari hasil sidak di empat gudang penampungan barang di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), ditemukan 34.219 kardus barang kiriman milik PMI yang tertahan.
Benny Ramdhani selaku Kepala BP2MI mengeluarkan pernyataan keras bahwa pekerja migran tidak memiliki kewajiban untuk menjadi korban dan menanggung penderitaan atas kesalahan yang dilakukan oleh negara.
Benny bahkan mengusulkan pemerintah harus berani mengambil keputusan yang bersifat diskretif untuk memutus sengkarut mata rantai pengeluaran barang milik pekerja migran Indonesia dari gudang-gudang penampungan, tanpa membedakan PMI resmi maupun PMI unprosedural.
Jika permasalahan barang kiriman PMI tidak terselesaikan, ini akan dicatat sebagai sejarah terburuk negara dalam memberikan pelayanan terhadap pekerja migran Indonesia, sebagai penyumbang devisa terbesar kedua terhadap negara.
Eksplorasi konten lain dari Cinews.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.