JAKARTA, Cinews.id – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, teknik irigasi padi hemat air (IPHA) akan diterapkan di seluruh Indonesia setelah sukses dioperasikan dalam proyek percontohan di daerah irigasi (DI) Rentang, Kabupaten Cirebon.
“Bedanya pada cara tanam, pemakaian air berkurang, tetapi produksi gabahnya bisa naik 2 ton. IPHA rencananya diterapkan di seluruh Indonesia karena ini salah satu solusi bahwa hemat air pun bisa maksimal hasilnya, insyaallah saya yakin bisa,” kata Dodi saat meninjau lokasi percontohan IPHA di Cirebon, Jawa Barat, dilansir ANTARA.
Dody mengatakan, penerapan IPHA seluas 85.867 hektare (ha) di DI Rentang sejak tahun lalu ini bisa dibilang proyek percontohan yang sukses. Setelah itu, akan dilanjutkan penerapan IPHA di DI Kamun, Majalengka, seluas 2.000 ha yang saat ini masih dalam tahap sosialisasi.
Metode metode irigasi padi hemat air adalah teknik budi daya padi dengan sistem pengelolaan tanaman, air, dan tanah. Tujuannya untuk meningkatkan penggunaan air yang efektif, efisien, proporsional, meningkatkan luas area pertanaman (IP) terutama saat musim kemarau, serta meningkatkan produksi dan pendapatan petani.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Bob Arthur Lombogia mengatakan, penggunaan IPHA dapat menghemat penggunaan air sebanyak 30%. “Hemat biaya hanya butuh benih 10 kilogram per hektare dan hemat waktu panennya lebih cepat karena ditanam bibit muda. Hasilnya terbukti dapat meningkatkan produksi hingga mencapai 11 ton per ha,” kata Bob.
Dengan menggunakan metode irigasi padi hemat air, maka pasokan air yang tersisa dapat dipakai ke area lain pada musim kemarau sehingga dapat meningkatkan luas area pertanaman hingga 30 persen.