FLORES, Cinews.id – Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi lagi pada Ahad (3/11/2024) malam. Lontaran material yang mencapai enam kilometer dari puncak gunung menimbulkan sejumlah kerusakan disekitarnya.
Tim gabungan masih terus berupaya mencari dan mengevakuasi para korban. Sedikitnya, sepuluh orang dilaporkan meninggal dunia. Mayoritas dari korban adalah warga Desa Klatanlo, yang berjarak sekitar lima kilometer dari pusat erupsi yang saat ini berstatus Level IV (Awas). Rata-rata korban korban meninggal dunia akibat tertimpa bangunan rumah yang roboh.
“Mereka satu keluarga, ada enam orang. Rumah itu dihantam batu besar yang dilontarkan Gunung Lewotobi Laki-laki,” ungkap Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda, kepada awak media, Senin (4/11/2024).
Menurut Petrus, bahwa sembilan orang di desanya tewas akibat hujan material dari erupsi. Korban jiwa lainnya berasal dari Desa Dulipali. Berdasarkan data sementara, total korban yang meninggal mencapai sepuluh orang. Hingga pukul 08.00 Wita, petugas gabungan masih melakukan evakuasi terhadap korban yang terperangkap di bawah reruntuhan.
Hujan material panas tidak hanya berdampak pada dua desa, tetapi juga lebih dari tujuh desa lainnya. Saat ini belum ada laporan resmi dari pemerintah Provinsi NTT maupun Kabupaten Flores Timur. Di sisi lain, Kepala Pos Pemantauan Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef, menyatakan bahwa lontaran material mencapai jarak enam kilometer.
Status aktivitas gunung saat ini ditetapkan pada Level IV atau Awas. Erupsi kali ini merupakan kelanjutan dari erupsi yang terjadi tahun lalu, yang pertama kali terjadi pada Sabtu (23/12) sekitar pukul 07.14 Wita.
Pada saat itu, tinggi kolom abu teramati berkisar antara 1.000 hingga 1.500 meter di atas puncak gunung. Wilayah yang terdampak meliputi Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.
Eksplorasi konten lain dari Cinews.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.