Penderita Diabetes dan Hipertensi Harus Berhati-Hati Dengan Daun Kelor

LAMPUNG, Cinews.id – Bagi orang memiliki penyakit diabetes dan hipertensi ada sejumlah pantangan mesti dipatuhi agar kondisi kesehatan tetap terkontrol. Salah satu pantangan yang dimaksud adalah soal konsumsi makanan sehari-hari.

Salah satunya, larangan mengonsumsi biji buah dan daun kelor bagi penderita diabetes dan hipertensi, mungkin mengundang sejuta tanya di benak Anda. Bukankah sayur tersebut justru menyehatkan?

Memang benar bahwa moringa alias daun kelor menyehatkan. Pasalnya, daun tersebut kaya akan antioksidan, mengandung vitamin C, B6, A, serta mineral zat besi dan magnesium.

Sayangnya, apabila jika dikonsumsi terlalu banyak oleh penderita penyakit kronis, seperti kencing manis dan darah tinggi, hal itu justru bisa berakibat buruk bagi kesehatannya.

Melansir laman Klikdokter.com, dr. Dyah Novita Anggraini mengatakan, orang yang punya masalah gula darah dan sedang mengonsumsi obat rutin dari dokter sebaiknya menghindari mengkonsumsi biji atau daun kelor, apalagi dalam jumlah banyak.

“Kenapa? Karena daun kelor untuk diabetes hanya akan semakin menurunkan tekanan darah pasien. Alhasil, risiko untuk mengalami hipoglikemia semakin tinggi,” jelas dr. Dyah Novita dalam keterangan tertulis yang dikutip Cinews.id, Sabtu (4/1/2025).

Faktanya, penderita diabetes yang mengonsumsi biji atau daun kelor lebih berisiko mengalami gejala mudah lelah, pusing, gemetar, keringat dingin, pucat, linglung, dan kesadaran menurun.

Bukan tak mungkin, otak penderitanya juga akan rusak jika tak segera mendapat pertolongan.

“Kondisi serupa juga bisa dialami oleh penderita hipertensi. Kombinasi antara obat darah tinggi yang diresepkan oleh dokter dan daun kelor akan membuat tekanan darah terjun bebas menjadi di bawah kisaran normal. Kondisi ini disebut hipotensi,” ujar dr. Dyah Novita.

Hipotensi memiliki gejala yang mirip dengan hipoglikemia. Hanya saja, penderita tekanan darah tinggi yang mengalami hipotensi bisa mengeluhkan sesak napas.

Jika tekanan darah yang terlalu rendah ini tidak segera ditangani, fungsi organ bisa rusak.

Berangkat dari hal tersebut, dr. Dyah Novita menyarankan pasien diabetes dan hipertensi untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter jika ingin mengonsumsi daun-daunan tertentu. Hal ini penting, apalagi jika pasien harus mengonsumsi obat dari dokter secara rutin.

“Dosis herbal itu sulit ditakar secara pasti, kecuali sudah dijadikan suplemen. Boleh atau tidaknya nanti sangat bergantung dengan kondisi pasien. Oleh karena itu, penting sekali untuk berkonsultasi dulu kepada dokter,” saran dr. Vita.

Faktanya, tidak ada dosis tertentu dalam mengonsumsi olahan biji dan daun kelor untuk hipertensi dan diabetes.

Intinya, jika sedang rutin minum obat harian dari dokter, sebaiknya hindari konsumsi daun tersebut.

Jika penderita hipertensi atau diabetes sangat ingin mengonsumsi olahan biji atau daun kelor, Anda wajib membatasi porsi dan mengimbanginya dengan makanan sehat lain.

Di samping itu, penderita hipertensi atau diabetes juga wajib menghindari bagian akar daun kelor. Pasalnya, akar moringa mendung spirochin, yang dapat menyebabkan kelumpuhan saraf dan ventricular tachycardia.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat sehingga proses pemompaan darah terganggu dan oksigen tidak tersalurkan dengan baik ke seluruh tubuh.

Lantas, bagaimana dengan suplemen biji dan daun kelor untuk diabetes atau hipertensi?

Jika kondisi kesehatan Anda terkontrol dan sudah membeli suplemen tersebut, perhatikan betul dosis yang tertera di kemasan. Sebisa mungkin, cari produsen herbal yang sudah terpercaya.

Jika ingin lebih aman mengonsumsi suplemen biji atau daun kelor, penderita diabetes atau hipertensi sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

Editor: M. Ibnu Ferry