Laporan Kedubes China 44 Kasus Pungli di Bandara Soetta Jadi Peringatan Bagi Jajaran Imigrasi

JAKARTA, Cinews.id – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menegaskan, bahwa kasus pungutan liar (pungli) yang melibatkan 30 pejabat Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menjadi momentum untuk melakukan perbaikan menyeluruh dalam sistem pelayanan keimigrasian.

Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Kedutaan Besar (Kedubes) China atas laporan yang mengungkap 44 kasus pungli oleh petugas imigrasi di Bandara Soetta.

“Ini menjadi peringatan bagi seluruh jajaran unit pelayanan agar menjalankan tugas dengan amanah dan tidak ceroboh,” kata Agus di Jakarta, Ahad (2/2/2025).

Agus juga menegaskan bahwa Kementerian Imipas terbuka terhadap kritik dan saran yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Kalau tidak diinformasikan oleh Kedubes China, kami tidak akan tahu. Dengan adanya laporan ini, kami langsung mengambil langkah perbaikan,” katanya.

Sebelumnya, Kedubes China di Indonesia mengirimkan surat resmi pada Selasa (21/1/2025) kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia terkait kasus pemerasan yang diduga dilakukan oleh pejabat Imigrasi Bandara Soetta yang kini telah dicopot dari jabatannya.

Dalam surat tersebut, Kedubes China mengungkapkan setidaknya 44 kasus pungli telah teridentifikasi, dengan total uang sebesar Rp32.750.000 dikembalikan kepada lebih dari 60 warga negara China yang menjadi korban.

“Ini hanyalah sebagian kecil dari banyaknya kasus pemerasan. Masih banyak warga negara China yang tidak mengajukan pengaduan karena jadwal yang padat atau takut akan tindakan balasan saat masuk ke negara tujuan,” tulis Kedubes China dalam surat tersebut.

Sebagai langkah pencegahan terhadap praktik serupa di masa depan, Kedubes China mengusulkan beberapa langkah, seperti pemasangan tanda larangan memberi tip dan ajakan melaporkan pungli dalam tiga bahasa (Indonesia, Mandarin, dan Inggris) di area pemeriksaan imigrasi bandara.

Selain itu, Kedubes China juga menginstruksikan agen perjalanan di negaranya agar tidak menyarankan wisatawan untuk menyuap petugas imigrasi di Indonesia.

Menanggapi laporan ini, Kementerian Imipas telah mencopot 30 pejabat imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta dan menggantinya dengan personel baru. Saat ini, semua pejabat yang dicopot tengah menjalani pemeriksaan internal.

“Kami tidak akan menoleransi praktik pungli. Ini adalah langkah awal dalam memastikan imigrasi kita lebih bersih dan profesional,” tegas Agus.

Dengan pencopotan pejabat imigrasi yang terlibat pungli, pemerintah berharap dapat mengembalikan kepercayaan internasional terhadap sistem keimigrasian Indonesia serta meningkatkan kualitas layanan di bandara.