Perkuat Pertahanan, TNI Berencana Merekrut Warga Sipil yang Berkemampuan di Bidang Siber

Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

JAKARTA, Cinews.id – Dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025), Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Agus Subiyanto mengumumkan rencana memperkuat pertahanan TNI dengan merekrut warga sipil yang memiliki keahlian khusus di bidang siber. 

Berikut poin-poin utama dari rencana ini:

  1. Matra Siber sebagai Pilar Baru Pertahanan Nasional

TNI selama ini terdiri dari tiga matra utama: Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). Dengan meningkatnya ancaman digital, Matra Siber akan dibentuk sebagai kekuatan keempat untuk menghadapi serangan siber yang semakin kompleks.

  1. Perekrutan Warga Sipil Berkemampuan Siber

Alih-alih melatih prajurit dari nol, TNI memilih merekrut individu yang sudah memiliki kompetensi tinggi di dunia siber.

“Kalau di bidang lain seperti siber, saya merekrut khusus siber yang memang dia yang tadinya orang siber. Sipilnya siber, kami jadikan tentara. Dia punya kemampuan siber,” kata Agus.

Ia menjelaskan bahwa pendekatan ini lebih efektif dibandingkan mengajarkan keahlian siber dari awal kepada prajurit yang sebelumnya tidak memiliki latar belakang di bidang tersebut.

“Bukan tentara yang kita jadikan orang siber itu akan susah,” tambahnya.

  1. Rekrutmen Berdasarkan Keahlian Spesifik

Selain tenaga ahli siber, TNI juga berencana merekrut perwira prajurit karier (PK) yang memiliki spesialisasi di berbagai bidang, seperti kedokteran, psikologi, dan hukum.

“Perwira PK, kami banyakin yang spesialisasi seperti dokter, psikologi, hukum, kita jadikan (tentara),” ujar Agus.

  1. Pelatihan yang Disesuaikan dengan Kompetensi

TNI akan merancang kurikulum khusus agar para tentara siber dapat langsung berkontribusi setelah bergabung. Kurikulum ini akan difokuskan pada keahlian yang telah dimiliki oleh calon prajurit.

“Seperti siber itu kurikulumnya kami ubah yang mengarah kepada dia punya kejuruan siber tersebut sehingga nanti pada saat dia dilantik dia punya kemampuan siber,” kata Agus.

Langkah TNI merekrut tenaga ahli dari sipil di bidang siber merupakan upaya strategis dalam menghadapi ancaman dunia maya yang semakin kompleks. Namun, kejelasan regulasi tetap dibutuhkan sebelum implementasi penuh dapat dilakukan.