Daerah  

Viral di Medsos Anggota DPRD Temanggung Bersama Warga Mengeroyok Pengusaha Kopi Asal Mesir

Tangkapan Layar seorang warga menjadi korban pengeroyokan. Dalam keterangan, pelaku diduga melibatkan oknum polisi dan anggota dewan, dan korbannya WNA asal Mesir-@infoupdatejateng-TANGKAPAN LAYAR INSTAGRAM.

TEMANGGUNG, Cinews.id – Pengeroyokan terhadap warga negara asing asal Mesir viral di media sosial (Medsos). Peristiwa itu diduga dipicu salah paham dalam bisnis jual beli kopi antara seorang anggota DPRD Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng) dengan WNA asal Mesir.

Kejadian ini pertama kali mencuat setelah diunggah oleh akun Instagram @infoupdatejateng.

Keributan yang viral itu terjadi di Desa Mandisari, Parakan, Temanggung, Dimana dalam video tersebut terlihat WNA asal Mesir yang berjumlah tiga orang berkelahi dengan sejumlah warga yang satu di antaranya seorang anggota dewan dari Partai Gerindra.

WNA asal Mesir yang kalah jumlah tersebut nampak didorong dan dijatuhkan ke area persawahan. Namun dalam video yang lain, terlihat dalam video, karena merasa terancam karena kalah jumlah, tiga orang asal Mesir pun mengancam warga dengan senjata tajam.

Korban diduga seorang pria WNA Mesir yang belum diketahui identitas lengkapnya, menjadi sasaran penganiayaan oleh sekelompok orang di Desa Mandasari, Kecamatan Parakan, Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (29/12/2024).

Berdasarkan informasi yang diterima Cinews.id, korban datang ke Parakan dengan tujuan membeli kopi.

Sebagai seorang pengusaha kopi, korban berada di Temanggung untuk menjalankan bisnisnya.

Namun, tanpa alasan yang jelas, ia malah menjadi korban aksi kekerasan oleh beberapa warga setempat.

Dilain sisi, Anggota DPRD Temanggung Ahmad Masfudin mengaku memang berada di lokasi saat kejadian dan terlibat dalam kejadian itu.

“Yang arab-arab ini ambil besi golok sama pipa runcing untuk nyosok itu ngejar di rumah warga. Saya sebagai korban,” kata Anggota DPRD Temanggung Ahmad Masfudin, Kamis (2/1/2025).

Masfudin juga mengaku sempat mendapatkan hantaman senjata tajam. Namun dirinya menyatakan keributan tersebut dipicu karea pihak WNA mesir mengancam dengan senjata tajam.

Menurut informasi, Kejadian bermula dari transaksi jual beli kopi, di mana WNA tersebut mengeklaim bahwa sudah membayar sejumlah uang kepada perantara, sedangkan pemilik kopi mengaku belum menerima uang yang telah disepakati. Saat pemilik kopi hendak mengambil barang dagangannya, dihalang-halangi oleh WNA tersebut sehingga terjadi keributan.

Kasus tersebut sudah dilaporkan dan saat ini dalam penyelidikan satreskrim Polres Temanggung.