Jakarta, CINEWS.ID – Pemerintah berupaya menyediakan pangan pokok strategis dengan harga yang baik secara merata, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggandeng Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyediakan pangan murah di pasar modern.
“Kita semua terima kasih ke Aprindo karena setelah pasar tradisional, kita juga melakukan hal yang sama di pasar modern. Tadi disebutkan ada discount up to 30 persen bahkan sampai 50 persen dan difokuskan ke komoditas pangan strategis,” kata Kepala Bapanad, Arief Prasetyo Adi saat meluncurkan program ‘Friday Mubarak’ dikutip dari Media Indonesia, Sabtu (1/3/2025).
Arief menegaskan, pangan murah di pasar modern tidak akan menimbulkan terjadinya distorsi. Sebab, pasar tradisional juga melakukan hal yang sama yakni melalui operasi pasar murah.
Dalam kesempatan tersebut, Arief juga menekankan pentingnya produksi pangan dalam negeri. Terlebih hal itu telah menjadi perintah Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga harga di tingkat petani peternak.
“Perintahnya Bapak Presiden itu tidak boleh petani peternak merugi. Tapi masyarakat luas juga diberi harga yang baik. Kita mesti bersyukur. Negara tetangga kita hari ini susah. Contohnya beras hari ini di Malaysia krisis. Tapi Indonesia, kita punya cadangan beras sampai 1,9 juta ton. Jadi pemerintah bisa leluasa intervensi,” ungkap dia.
Kendati demikian, Arief menyoroti persoalan harga cabai rawit yang tinggi. Menurut dia, naiknya harga cabai rawit merah gegara tersendatnya pasokan karena petani tidak bisa panen. Hal itu dipengaruhi faktor cuaca.
“Menurut teman-teman Champion Cabai kemungkinan di minggu kedua dan ketiga nanti, pasokan bisa kembali normal,” sebut dia.
Menyadur data Panel Harga Pangan Bapanas, per 27 Februari, rerata harga cabai rawit merah secara nasional menyentuh Rp82.499 per kilogram (kg). Sementara proyeksi kebutuhan konsumsi nasional dalam sebulan untuk cabai rawit akan mengalami peningkatan 13,52 persen atau menjadi sekitar 85,2 ribu ton di Ramadan atau Maret 2025.
“Untuk itu, adanya Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) itu sangat penting, sehingga Bapak Prabowo juga mungkin dalam waktu dekat akan memerintahkan cold storage di kota-kota besar untuk dapat menyimpan CPP. Misalnya daging itu bisa dalam frozen condition. Nanti itu bisa dipakai untuk melakukan intervensi kalau ada fluktuasi harga,” ujar dia.